Assalamu'alaikum :)
Alhamdulillaah... acara terbesar kami, Islamic Chemistry Week 2013 telah selesai beberapa jam yang lalu. Menyenangkan bisa seharian mmengikuti acaranya. Terima kasih untuk adek-adek jurusan Kimia ITS angkatan 2012 yang sudah berusaha untuk menyelenggarakan event tahunan Chemistry Islamic Studies (CIS) Kimia ITS :) Jempol buat kalian.
FYI aja, Acara ini terdiri dari dua lomba berskala nasional. Acara pertama adalah Lomba Karya Tulis Al-Qur'an dan kedua adalah Lomba Fotografi. Bagi yang ingin tau bagaimana keberlangsungan acara dan juara-juaranya, silahkan cek TL @ICW_ITS :).
Bagi para pemenang, selamat dan semoga yang didapat barokah. Bagi yang belum mendapatkan penghargaan sebagai pemenang, bisa mengikuti kembali acara ini tahun depan. Dan buat kita semuanyaaaa... semoga yang kita lakukan bernilai ibadah. Dengan niat untuk mendapatkan ridho Allah SWT, semua aktivitas yang kita lakukan akan bernilai ibadah sehingga waktu yang diberikan oleh Allah SWT tidak sia-sia diberikan kepada kita. Karena, demi masa, sesungguhnya manusia itu rugi. Kecuali bagi mereka yang beriman dan beramal sholih. Semoga kita termasuk dalam kriteria tersebut. Aamiin :)
Dan untuk saya sendiri, semoga ditenangkan hati-Nya dan semakin rajin ibadahnya. Aamiin. Terima kasih atas do'anya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh :)

Surabaya
8 Rajab 1434 H

Assalamu'alaikum :)
Alhamdulillaah... semoga ketidaktenangan yang sedang menemani hamba-Mu ini menjadikan ia semakin dekat dengan-Mu setelah beberapa waktu seakan melangkah menjauh. Langkah yang terlihat semakin mendekat, padahal benar-benar semakin menjauh dari-Mu. Rasa bosan untuk beribadah menjadi indikator turunnya iman. Dengan cobaan yang amat kecil ini, Alhamdulillah aku benar-benar sadar bahwa telah menjauh dan berusaha untuk mendekat (lagi). Aku yakin kau akan menerimaku kembali :) 

Perpisahan itu tak bisa dihindari sepertinya, kecuali Engkau berkehendak lain. Jika memang aku harus hijrah, semoga di tempat yang baru kutemukan kenyamanan lahir dan batin yang lebih daripada disini. Semoga Engkau lekas mengabulkan doaku :)
Aku tak tau, apakah akan ada yang merindukan hamba-Mu ini setelah aku pergi. Karena rasanya tak ada hal baik yang aku lakukan selama tinggal di asrama ini. Hanya hal-hal biasa saja yang selama ini menjadi aktivitasku di tempat ini.
Sudah beberapa kali aku tinggal di suatu tempat dan pergi. Misalnya, tinggal di rumah dan pergi untuk kuliah di kota ini. Tinggal di kosan pertamaku dan meninggalkannya untuk kemudian menempati kosan ini. Jika Allah menghendaki, aku akan pergi dan menempati kosan yang lain. Tapi, pelajaran itu tak juga dapat aku manfaatkan. Pelajaran tentang memberikan manfaat di setiap tempat yang engkau singgahi. Di rumah, manfaat apa yang sudah aku berikan? Di kosan yang dulu, hal baik apa yang pernah aku lakukan? Dan di kosan ini, banyak hal buruk yang pernah aku lakukan. Oh iyaa... dilarang membuka aib sendiri :p
Intinya, semua tempat yang pernah aku singgahi, belum pernah kuberikan manfaat disana. Hanya kekesalan (mungkin juga kekecewaan) yang selama ini aku tebarkan disana-sini. Astaghfirullaah... aku butuh ampunan-Mu sebanyak-banyaknya yaa Allah :)
Semoga hal ini tidak terulangi untuk yang kesekian kalinya. Semoga aku bisa menjadi hamba-Mu yang baik. Aamiin :)

Surabaya
6 Rajab 1434 H

Assalamu'alaikum :)
Alkisah ada seorang gadis yang tidak terbiasa menolong orang lain. Saya tidak tau namanya. Saya juga tidak tau asalnya dan hidup di jaman kapan. Pokoknya dia seorang gadis. Mungkin masih berumur 19-20 tahun. Masih muda dan sedang mendalami ilmu di sebuah lembaga di negaranya. Saya tidak tau dia tinggal di negara mana. Saya memang tidak tau banyak hal dari gadis ini. Saya hanya tau bahwa dia adalah seorang gadis dan kisahnya.

www.pernikilmu.com

Gadis ini sedang belajar untuk hidup yang lebih baik. Sedang berusaha mendalami agamanya dengan baik. Dan tiba-tiba dia berkenalan dengan seseorang yang membutuhkan bantuannya. Karena si gadis ini tidak terbiasa menolong orang lain, maka yang terlintas di benaknya pertama kali adalah prasangka negatif. “Jangan-jangan orang ini berkenalan denganku hanya ingin meminta bantuan kepadaku.” “Astaghfirullaah...” dia langsung beristighfar karena firasat buruknya itu. Dia mencoba untuk berpikir positif. Bahwa orang yang baru dikenalnya itu memang butuh bantuan. Orang yang baru dikenalnya itu ikhlas berkenalan dengannya, bukan semata-mata agar mendapatkan tempat baru untuk meminta bantuan. Bahwa Allah SWT telah mengirim orang yang baru dikenalnya itu sebagai ladang amalnya.

“…Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (Al Maidah: 2)

Dari gadis ini saya mendapatkan pelajaran berharga. Usahakan agar kita sering menolong orang lain. Jika tidak terbiasa, maka yang dialami oleh gadis ini mungkin akan kita alami juga. Semoga ikhlas bisa selalu menjadi teman karib hati kita agar ketenangan dan ketentraman juga selalu berada di dalamnya. Aamiin. :)

Surabaya
2 Rajab 1434 H

Assalamu'alaikum :)
Alhamdulillah... baru dari rumah Ustadz Maknun untuk belajar mengaji. Mengaji apa? Mengaji Al-Qur'an. Bersama Mbak Zeni sekitar jam 8 pagi dan disambut dengan lantunan ayat Al-Qur'an dari temen-temen yang sudah datang lebih dulu. FYI, baru pertama kali ini saya mengaji di rumahnya Ust Maknun. Yaa agar istiqomah maka harus ada yang 'maksa'. Kalau hanya mengaji sendiri, godaan untuk melalaikan ibadah ini sangat besar. Apalagi jika iman sedang turun. Sehari bisa-bisa tidak membuka Al-Qur'an sama sekali, hanya dibawa-bawa saja. Astaghfirullaah...


Paragraf pertama di atas hanya sebagai informasi saja buat temen-temen yang ingin tau aktivitas saya di hari libur ini. Haha. Sebenarnya saya bisa pulang kampung dan bolos mata kuliah Dinamika Kimia besok. Tetapi, karena ada momen penting di akhir pekan, saya memilih untuk mengurungkan niat tersebut. Minggu depan saja bolosnya. Hehe. Momen apa sih? Insya Allah momen pemilihan ketua umum (ketum) baru Jamaah Masjid Manarul Ilmi ITS periode 2013/2014. Musyawarah yang akan menentukan ketum baru JMMI ITS ini akan dilaksanakan insya Allah hari Ahad, 1 Rajab 1434 H. Jika saya pulang, maka saya akan kehilangan momen ini. Padahal, momen penting ini sudah saya tunggu sejak lama. Entah sudah berapa lama. Yang pasti saya ingin tau proses musyawarahnya. Semoga lancar jaya dan barokah untuk acaranya. Aamiin.
Hari ini saya ingin berbagi (dibaca: curhat) tentang dua kata yang sangat berkaitan, yaitu kesadaran dan tindakan. Akhir-akhir ini saya merasa menyadari banyak hal. Bahwa saya terlalu membesarkan masalah kecil dan meremehkan masalah besar. Bahwa saya terbiasa untuk mengedepankan kehidupan duniawi. Bahwa saya lebih semangat melakukan suatu hal jika mendapatkan imbalan berupa atribut duniawi. Tiga 'bahwa' tersebut hanya beberapa hal buruk yang saya sadari telah bersarang dalam diri saya sejak lama. Ternyata memang kualitas diri saya buruk sekali. Tulisan ini ditulis bukan untuk menjelek-jelekkan diri saya. Tapi, salah satu tujuannya adalah agar saya malu dan mulai memperbaikinya. Nah memperbaiki yang telah disadari inilah yang saya sebut tindakan di kalimat pertama paragraf ini. Saya sadar, tetapi tidak juga bertindak. Saya sadar rasanya sudah lumayan lama, tapi baru mengambil tindakan dari beberapa kesadaran yang telah timbul dalam diri. Ya! Baru beberapa. Belum semuanya karena mungkin saking banyaknya hal buruk tersebut. Astaghfirullah...
Kesadaran terhadap sesuatu yang salah atau keliru akan membuat kita terbiasa untuk menerima hal error tersebut. Seperti yang telah dan sedang saya alami saat ini. Seakan sadar saja sudah cukup, padahal sama sekali tidak. Bertindakpun rasanya masih kurang jika tidak diistiqomahkan dan tidak ditujukan hanya untuk mendapat ridho Allah SWT. Maka, jika kesadaran itu telah ada, maka langkah selanjutnya adalah memperbaikinya. Karena sadar sungguh sangat tidak cukup. Taubat nasuha adalah kesadaran yang berlanjut menjadi sebuah tindakan. Sadar telah melakukan suatu dosa, meminta ampun kepada Allah SWT, lalu bertindak yaitu tidak mengulangi lagi. Begitu kan? :)
Alhamdulillaah... lega rasanya sudah menulis. Mengungkapkan yang sebelumnya hanya ada di hati dan pikiran ke dalam bentuk sebuah tulisan. Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Aamiin.

Surabaya
28 Jumadil Tsani 1434 H

Assalamu'alaikum :)
Pagi ini, seperti biasa, sekitar jam 3 pagi alarm hp berlomba-lomba menunjukkan kelihaiannya untuk membangunkan majikannya. Seperti perlombaan-perlombaan pada umumnya, tidak semua alarm berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Hanya beberapa majikan yang bangun dan melaksanakan kewajibannya, yaitu sholat malam. Ya! Kewajiban! :) Khusus hari Senin dan Kamis, beberapa majikan juga melakukan kegiatan yang lain selain sholat malam. Sahur, kasian perutnya jika hanya diisi dengan niat :)
Nada alarm yang dipakai oleh beberapa majikan berbeda-beda. Di kamar ini ada 6 majikan yang bernama Qurrota, Eli, Dyah (nama saya), Hajar, Iva dan Nafi'. Majikan Qurrota memilih alarm dengan nada titititit titititit titititit, Majikan Eli lebih suka dengan alarm suara orang adzan, saya sendiri lupa dengan nada alarm yang saya gunakan karena akhir-akhir ini dia tidak membangunkan saya tepat waktu atau bahkan sama sekali tidak melaksanakan tugasnya, Majikan Hajar dengan 'Perahu Kertas'nya yang tentu saja membuatnya semakin lelap tertidur, Majikan Iva sepertinya lebih suka dengan alarm 'getar' dan nada Alarm Nafi' adalah nada alarm yang tidak biasa. Jika nada alarm tersebut ditirukan oleh manusia, maka suara yang dihasilkan bisa mengetarkan suasana kamar kos berukuran 3 x 6 meter ini. Sungguh nada alarm yang hanya dimiliki oleh orang yang tidak biasa seperti Nafi'. Mau tau nada alarmnya? Silahkan tanya Nafi' :p

thebabypicz.com

Jika ada pertemuan, pasti ada perpisahan”. Peribahasa ini sepertinya berlaku untuk semua hal kecuali pertemuan dengan Allah SWT. Pertemuan dengan teman-teman sekamar kos juga insyaAllah hanya menunggu waktu saja untuk berpisah. Entah kapan, biarkan Dia saja yang tau sementara ini. Dan saat perpisahan itu tiba, hal kecil seperti nada alarm akan menjadi hal yang bisa membuat kita kembali ke masa lampau jika akhirnya ditakdirkan bertemu kembali ataupun hanya lewat pikiran masing-masing. Ya! Nada alarm bisa melakukan hal sehebat itu. Maka jangan remehkan dia!
Yang penting bukan pertemuan atau perpisahan. Yang paling penting adalah sesuatu yang kita lakukan antara dua hal tersebut. Jika yang kita lakukan lebih banyak yang bermanfaat, maka insyaAllah kita akan 'dikenang' sebagai orang baik dan dirindukan. Tetapi, jika yang kita lakukan adalah sebaliknya, maka yang terjadi juga sebaliknya. Pelajaran yang seolah sepele, tapi akan berdampak besar bagi kehidupan kita ke depan. Memang kemuliaan seseorang tidak bergantung pada seberapa banyak orang yang merindukannya, tetapi kebanyakan orang mulia itu dirindukan oleh banyak orang selain juga dirindukan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Semoga kita salah satu dari deretan orang mulia tersebut tanpa menyadarinya. Aamiin :)

Surabaya
21 Jumadil Akhir 1434 H