Trikala dan Kalasekti

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah note yang ditulis oleh seorang mbak keren. Kisah peperangan antara Ramawijaya dan Rahwana tersebut benar-benar membuat mata saya berbinar-binar. Banyak tokoh inspiratif dalam cerita itu. Merasa senasib dengan dua orang tokoh, maka saya akan membahasnya disini.
Dua orang tokoh keren itu bernama Trikala dan Kalasekti, anak pungut dari patih Prahasta yang hampir saja menjadi korban kemurkaan Rahwana. Trikala dan Kalasekti awalnya tidak memiliki kesaktian. Tetapi, ketika melawan angkara murka, dua gunung kembar dapat mereka gerakkan untuk menghimpit Rahwana. Merasa ada yang senasib dengan Trikala dan Kalasekti di awal cerita? :)
Ketika tak ada yang bisa dibanggakan dari diri ini, setidaknya kita tetap berbuat baik dan melawan kemurkaan. Mungkin saatnya nanti, kita akan bernasib sama seperti Trikala dan Kalasekti. Allah akan memberikan kekuatan itu kepada yang setia di jalanNya. Atau jika kekuatan itu tak jua datang, yakini saja bahwa kebaikan kita tak akan sia-sia. Kata Umar bin Khaththab, kita menang bukan karena jumlah ataupun kekuatan yang melebihi musuh kita. Namun karena dosa kita lebih sedikit daripada musuh. Jika dosa kita sama dengan musuh, lalu apa gunanya kita 'berperang'? Bukankah sebaiknya kita dan mereka bersulang untuk kehancuran dunia? Semoga kebaikan yang kita lakukan dapat mempertajam pedang para mujahidin itu. Semoga kebaikan yang kita lakukan dapat menjadi desir angin pengobat rasa sakit luka fisik mereka. Semoga kebaikan yang kita lakukan dapat sedikit membantu kemenangan kebenaran ini. Aamiin.
Karena tidak harus kita yang melakukannya langsung. Kegembiraan itu milik bersama, siapapun yang menjadi tokoh utamanya.

Surabaya 
Menjelang 26 Oktober 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^