Assalamualaikum
:)
Hari
ini alhamdulillah saya senaaaaaaang sekali :D . Tanya kenapa? Saya,
Siti (teman saya) dan Mas Riza (teman baru saya) menghadiri sebuah
workshop entrepreneur yang diselenggarakan oleh Jarbis
(Jaringan Bisnis) Indonesia. Workshop dengan tema “MINDSET for
ENTREPRENEUR” yang akan berlangsung selama dua hari ini
menghadirkan pembicara yang TOP. Mereka sudah cukup lama
berpengalaman di bidang entrepreneur. Dan ajaibnya lagi, 8
pengusaha sibuk ini sama sekali tidak dibayar dengan uang. Semangat
berbagi menguatkan langkah kaki mereka untuk sampai di Wisma Tamu
(Jl. Pregolan Bundar 6-8 Surabaya). Saya hanya perlu membayar Rp.
175.000,- untuk sewa ruangan, makan, coffee break dan sertifikat.
Seharusnya ini cukup bisa untuk membuat saya terjaga selama workshop
berlangsung, tapi ternyata tidak. Astagfirullah....
Pembicara
pertama yang membuka workshop ini adalah pendiri Jarbis. Beliau
adalah Bapak Putu Darma Putra. Meski nama depannya Putu, tapi beliau
adalah seorang muslim. Alhamdulillah. Bapak Putu membuka workshop ini
sekaligus memberikan sedikit materi kepada peserta. Yang paling
menarik dari bahasan beliau adalah map berikut :
Sumber gambar : Laptop Saya.
Contohnya
begini. KEADAAN SAAT INI, saya sedang menghadiri sebuah workshop
entrepreneur. Keadaan tersebut adalah hasil TINDAKAN / PERBUATAN saya
bersepeda motor dari kosan menuju tempat. TINDAKAN / PERBUATAN
tersebut adalah hasil dari KEPUTUSAN yang ada dalam MIND saya yang
berupa KATA-KATA. Dan KATA-KATA yang kita buat sehari-hari akan
menentukan NASIB kita di masa mendatang. Begitu kata Bapak Putu.
Beliau lanjut menjelaskan bahwa map tersebut adalah berita baik
sekaligus buruk bagi kita semua. Baik? Karena peserta tau dan bisa
mulai untuk mengatur kata-kata yang digunakan setiap hari. Buruk
karena tidak ada yang bisa disalahkan kecuali diri sendiri atas nasib
yang menimpa kita dari dulu sampai sekarang. -_______-
Dunia
ini berisi kata-kata. Tidak ada hal yang tidak terdiri dari kata.
Ketika sadar bahwa dunia ini adalah kata-kata, maka tidak perlu sewot
ketika kita diejek atau dihina oleh orang lain. Karena orang tersebut
hanyalah berkata-kata. Dan kata-kata itu untuk didengar atau dibaca,
bukan dirasakan. Sekali lagi BUKAN UNTUK DIRASAKAN. Misalnya ada yang
bilang,”Kamu Gay”. Dia hanya mengucapkan sebuah kata yang terdiri
dari 7 huruf : K, A, M, U, G, A, Y. Jadi, kenapa harus sewot, marah,
jengkel, pengen mukul, dkk? Dia loh cuma berkata-kata saja :D .
Begitu kata Pak Putu.
Dan
paragraf terakhir ini akan saya tulis sebuah petuah :D . Sebagai
mahasiswa dan orang dewasa, sudah seharusnya kita berpikir lebih
“cerdas”. Apapun yang dikatakan oleh para pembicara tidak harus
semuanya disetujui, harus diproses terlebih dahulu. Ilmu yang didapat
dari para pengusaha sukses ini sebaiknya tidak diterima secara saklek
atau benar-benar persis seperti yang telah disampaikan. Informasi
tersebut lebih baik diolah sesuai dengan cara berpikir kita. Sehingga
ketika ada ilmu lain yang mungkin tidak sama atau berlawanan dengan
yang diberikan oleh mereka, tidak membuat kita bingung dan akhirnya
stres (agak lebay yaa). Itu saja sih petuahnya :D. Semoga yang
sedikit ini bermanfaat. Wassalamualaikum :)
0 komentar:
Posting Komentar
Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^