Assalamualaikum :)
Dalam keadaan yang kurang tepat sebenarnya untuk menulis,
karena jurnal praktikum kimia belum selesai digarap, saya sungguh
ingin menulis tentang seorang sahabat yang luar biasa menurut saya. Jika Anda
bertanya kepada orang lain selain saya, mungkin saja dia akan mengatakan bahwa
sahabat saya tersebut adalah orang biasa, tapi dia LUAR BIASA menurut
saya.
www.wallcoo.com
Baru beberapa menit yang lalu saya berkunjung ke kosan
seorang sahabat yang LUAR BIASA ini. Sebenarnya niat saya kesana adalah
mengambil laptop yang kemarin saya titipkan dan bertanya tentang skema kerja
praktikum. Alhamdulillah... Allah Maha Baiiiiiiikkk... saya mendapatkan
pelajaran yang jelas sangat berharga dari sahabat baik saya ini. Sebelumnya dia
pernah curhat bahwa dia sedang mengalami kesulitan ekonomi. Dia memang dari
keluarga yang (mungkin) kurang mampu. Tapi, dia selalu bersyukur. Tidak seperti
saya. Setelah saya bertanya, dia bilang bahwa dia hanya punya uang Rp.
10.000,-. Itupun untuk pulang hari Jum'at, sedangkan sekarang masih hari
selasa. Sebenarnya dia punya uang Rp. 16.000,-. Jadi uang yang bisa dia gunakan
untuk makan adalah Rp. 6.000,-. Dan dia berencana menggunakan uang tersebut
untuk makan selama dua hari. Itu artinya Rp.3.000,- untuk sehari. Entahlah...
apa yang bisa dia beli dengan uang segitu. Sebagai seorang sahabat yang baik
(yeah...) saya menawarkan untuk mentraktirkan makan. Tapi, dia tidak mau. Sudah
saya paksa, dia tetap dengan pendiriannya. Saya tanya alasannya, dia bilang
masih mau mengarang jawabannya. -_____-
Sayang sekali yaa dia tidak mau mengatakan alasannya. Ketika
saya pamit pulang, dia sedang ingin membaca buku Merry Riana (Mimpi Sejuta
Dolar) yang ceritanya sama dengan keadaannya saat ini. Sebenarnya ingin
menangis saat itu, tapi karena gengsi jadinya saya tahan saja. Meski sudah
sampai di kosan, saya tetap tidak menangis. Saya tahan saja.
Lalu apa pelajaran yang saya dapatkan dari dia (sahabat
saya)?
- Tidak mau merepotkan orang lain
(hal ini sering saya lakukan).
Itu saja sih pelajarannya, tapi itu benar-benar memalukan
diri saya yang selaluuuuuuu saja merepotkan orang lain. Rasanya semua orang
sudah saya buat repot.
Saya adalah orang yang sering
tergantung kepada orang lain. Saya tidak mau repot sendiri. Harus ada orang
lain yang repot bersama saya, meskipun itu bukan urusannya. Sedangkan sahabat
saya itu, sungguh dia tidak mau merepotkan saya. Padahal sudah saya tawarkan
untuk berhutang dulu, karena jelas dia tidak mau jika ditraktir. Tapi, tetap
saja dia tidak mau. Baiklah! Saya sudah cukup malu. Jadi saya akhiri saya
tulisan ini. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum :D
0 komentar:
Posting Komentar
Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^