Alarm Pagi

http://hdwallsource.com

Dan alarm itu berdering lagi. Anehnya selalu pada detik yang tepat. Saat kenangan mulai menyerbu angan, dan rindu menjadi semakin tak tertahan.
Pagi yang masih begitu pekat, hingga indra belum dapat membedakan antara ia dan waktu beberapa jam sebelumnya. Kecuali indra istimewa itu, yang dititipkan Rabb pada hamba pilihan.
Kemudian memaksa terbangun. Terdorong hasrat untuk menjemput cinta. Katanya ini saat yang paling tepat. Karena pada waktu ini, cinta masih pekat. Begitu pekat, hingga dapat menderingkan alarm bernada lembut yang hanya dapat dirasakan oleh hamba pilihan.
Detik itu sudah lewat. Menyusul detik-detik yang lain. Mata masih terpejam. Begitupun hati. Menyebut nama, membilang pujian. Rentetan kalimat pengantar ketentraman. Masih tak bosan, menyebut nama dan membilang pujian. Lagi, terus. Semoga, menjadi amalan yang baik. Pengantar jiwa pada pencipta, di sisi yang baik. Aamiin.

Surabaya, 21 Oktober 2014 | @dyahokta_via

0 komentar:

Posting Komentar

Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^