Teras Depan

Warna catnya belum berubah. Masih berwarna hijau seperti saat terakhir aku melihatnya. Warna cat yang aku pilih saat bapak dan ibu menanyaiku. Hanya ada dua tiang penyangga di depan. Jarak antara sisi kiri dan kanan tidak lebih dari enam meter. Jika kau berhadapan dengannya, maka tiang pertama terletak pada nol meter pertama dari kiri. Tiang kedua berjarak sekitar tiga meter dari tiang pertama. Tiga meter berikutnya tanpa tiang penyangga. Atap teras tanpa penyangga ini berbentuk setengah lingkaran dengan jari-jari yang tidak panjang, melengkung dari kiri ke kanan. Karena jarak lantai teras dan lantai di sekitarnya seperempat meter, maka kami menyiapkan tangga pendek dengan hanya dua anak tangga saja. Ada di depan dan samping kiri. Di samping kiri, ada bidang miring terletak di tengah dengan lebar sekitar tiga per empat meter. Sangat memudahkan kami saat menurunkan motor dari teras.
Teras ini biasa dijadikan tempat parkir motor keluarga kami. Jika motor selesai dipakai dan akan dipakai lagi, maka ia diparkir disana. Juga tempat nyangkruk bersama tetangga. Kegiatan yang tidak biasa dilakukan di tempat rantau. Jika ingin merasakan keakraban bersama saudara atau tetangga, tempat ini menjadi salah satu tempat andalanku. Hmmm… sepertinya aku sedang merindukan tempat ini.

Surabaya, 22 Oktober 2014 | @dyahokta_via

0 komentar:

Posting Komentar

Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^