Harus Egois

Kadang aku sendiri bingung. Berkali-kali aku melakukannya, tapi tak pernah jera mengulanginya kembali. Padahal, harus ku harus mengorbankan perasaan orang lain untuk setiap pengulangan kisah seperti ini.
Harus bagaimana? Aku tak bisa menolak perhatianmu. Setiap hal yang kau berikan, tak ingin ku menyia-nyiakannya. Karena jujur saja, aku memang menginginkan dan mengharapkannya. Apapun itu, asal darimu.
Ku tau ini salah. Tapi, aku menikmatinya. Ku pikir semuanya akan baik-baik saja jika diantara kita belum terjalin ikatan melebihi teman. Biarlah perasaan itu tumbuh seliar yang ia mau. Biarkan aku mendapatkan perhatianmu melebihi yang lain. Biarkan aku menikmati perasaan yang dibungkus tali pertemanan ini. Begitu pikirku pada awalnya.
Namun, ternyata aku masih menjadi penakut. Ketika perasaan ini mulai tumbuh dan begitu terasa, aku ingin menjauh. Ketika kau sudah berani bersikap melebihi biasanya, aku ingin semua kembali ke titik awal. Ketika tidak hanya kita yang merasakan kehadiran perasaan itu, aku ingin menyudahinya. Karena aku harus menjaga diriku dan identitasku. Karena aku ingin memiliki perbedaan dengan mereka yang belum belajar. Karena aku harus menjadi seseorang yang pantas untuk ditunggu. Maaf, lagi-lagi aku harus egois.

Surabaya, 3 Oktober 2013 | @dyahokta_via

0 komentar:

Posting Komentar

Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^