Andai Saya Jadi Warga Mesir, Suriah atau Palestina

Setelah kembali ke toko pertama, saya baru sadar bahwa hape ketinggalan di salah satu kamar pas. Alhamdulillah... pas meriksa kamar pas tersebut ternyata hape tersayang sudah hilang!

* * *

Pergi bersama Ibu ke sebuah toko untuk membeli beberapa barang. Di toko pertama tidak ada barang yang pas dengan selera saya. Kemudian kami menuju toko kedua dan tidak ada juga. Di toko ketiga, alhamdulillah saya menemukan satu barang yang diperlukan dan sesuai selera. Karena barang lain yang diperlukan untuk melengkapinya ada di toko pertama, maka kembalilah kami ke toko tersebut. Alhamdulillah... ketemu. Seketika saya teringat hape ketika melihat sebuah kamar pas. Dan waktu itu hape saya tidak lagi di tangan. Berusaha tetap tenang ketika membuka kamar pas tersebut dengan harapan masih ada hape Nokia berwarna putih disana. Tapi ternyata tidak ada! Hilang! Masih berharap hape tersebut kembali, saya meminjam hape Ibu dan berusaha menelepon nomor hape saya. Tidak aktif! Alhamdulillah... sudah saya dapatkan kepastian itu. Hape saya hilang! Dan seketika kepala saya pening dan badan lemes. Astaghfirullah... segitu lemahnya badan—dan iman—saya. Zzzzzzzz.....
Beberapa menit ketika pusing sudah agak mendingan, saya berandai-andai menjadi warga negara Mesir, Suriah, Palestina atau negara Timur Tengah lainnya. Brrr..... bisa-bisa saya pingsan tiap hari. Dan sehari bisa lebih dari sepuluh kali. Rrrrrrrrrr.....
Pantaslah saya ditakdirkan hidup di Indonesia yang keadaannya—anggap saja meskipun kenyataannya tidak—aman tentram dan damai. Tidak ada bom, suara tembakan atau pembunuhan seperti negara sodara-sodara muslim saya di Timur Tengah sana. Cobaan kan sesuai dengan tingkat keimanan. Rrrrrrr.......

Allah tidak akan memberikan beban (taklif) kepada seseorang di luar batas kemampuannya.” (QS. Al Baqarah : 286)

...Jika dia sangat kuat dalam agamanya,maka sangat kuat pula ujian baginya, dan jika lemah dalam agamanya,di uji pula oleh Allah sesuai dengan tingkat ketaatan kepada agamanya. Demikian bala dan ujian itu senantiasa di timpahkan kepada seorang hamba sampai ia di biarkan berjalan di muka bumi tanpa dosa apapun” (HR. Tarmizi)

Probolinggo

20 Ramadhan 1434 H

3 komentar:

Balada senja mengatakan...

charger ilang? hape ilang? kau disuruh beli lagi neng.. banyak2 shodaqoh dulu tapi hehe

yang sabar yaa,
Alhamdulillah kta masih beruntung

Unknown mengatakan...

Charger alhamdulillah udah beli kak. Tinggal hapenya belon. Kalo yang charger nggak tau hilangnya kenapa. Tapi, kalo yang hape kayae gara-gara nggak bersyukur. Hehe. #jadinyacurhat
Iyaa kak. Masih sangat beruntung sekali :D

Unknown mengatakan...

alhamdulilah kan dapat hape baru kwkwk ,, lok gg ilang gg bsa dpet hape bru .. hihihi ayo bersyukur ...

Posting Komentar

Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^