Assalamualaikum
:)
Alhamdulillah...
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah mengijinkan jari-jari saya
terus beradu dengan keyboard sehingga bisa menghasilkan tulisan ini.
Beberapa
hari yang lalu saya membaca artikel berjudul “Menghormati Selembar
Kain” di majalah Suara Hidayatullah yang terbit bulan Juli 2011.
Memang majalahnya sudah kadaluarsa, tapi (menurut saya) ilmu yang
disajikan didalamnya tidak akan kadaluarsa karena bisa diamalkan
kapan pun, dulu, sekarang, dan di masa depan.
Selembar
kain yang dimaksud dalam artikel tersebut adalah bendera Merah Putih.
Awal Juni 2011, dua sekolah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah,
tidak mau memberi hormat kepada kepada Sang Saka Merah Putih karena
takut termasuk orang-orang yang musyrik. Benarkah begitu?
http://the-otherside-of-history.blogspot.com
Tertulis
dalam artikel tersebut :
Pada
masa Rasulullah SAW, bendera kerap dibawa saat peperangan. Bendera
tersebut harus dipertahankan jangan sampai jatuh. Jika jatuh maka
jatuh pula kehormatan pasukan Islam.
Pengorbanan
Ja'far bin Abu Thalib memperjuangkan tegaknya bendera Islam dalam
perang Mu'tah adalah kisah yang bisa kita ambil teladannya. Ketika
satu tangannya putus disabet pedang lawan, maka bendera tersebut ia
pegang dengan tangan yang lain.
Ketika
kedua tangannya terputus, ia masih mencoba memeluk panji tersebut
agar tetap tegak berdiri. Upaya tersebut ia lakukan hingga menemui
ajalnya sebagai syuhada.
Pertanyaannya,
apa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Ja'far sehingga sepupunya
itu begitu gigih mempertahankan panji-panji Islam agar tetap tegak
berdiri? Apakah Rasulullah SAW menyuruh Ja'far menghormat kepada
selembar kain tersebut setiap hari Senin?
Tentu
saja tidak! Tak pernah Rasulullah SAW mengajarkan hal itu. Sebab,
panji-panji itu hanya simbol, tak lebih sekedar benda mati. Ja'far
pun paham betul akan hal itu. Namun, dalam sebuah peperangan, membela
panji-panji Islam agar tetap berdiri sama halnya seperti membela
Islam itu sendiri.
Itulah
yang tertulis disana. Jadi, bukan karena bendera itu benda mati
lantas kita tak perlu menghormatinya. Tapi karena membelanya sama
dengan membela negara. Semoga bisa diambil pelajarannya oleh kita
semua. Aamiin :)
Probolinggo
12
Syafar 1434 H
0 komentar:
Posting Komentar
Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^