We Are What We Feel


Assalamualaikum :)
Alhamdulillah... segala puji bagi Allah atas nikmat yang nyata dan maya. Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat mensyukuri nikmat yang tak terhingga ini. Termasuk nikmat kebebasan untuk menulis di blog seperti yang saya lakukan sekarang :).
Di atas kasur, di depan televisi yang sedang menayangkan pertandingan sepak bola antara Wigan dan Arsenal dengan kedudukan yang masih kosong-kosong bersama adek Bambang (11 tahun), Bapak Durri (49 tahun), Ibu Iva (40 tahun) dan Mbah Djoso (sekitar 70 tahun), saya ingin berbagi ilmu yang saya dapat dari buku berjudul “Quantum Ikhlas” yang ditulis oleh Erbe Sentanu tentang kekuatan perasaan dan pikiran.


Moh. Hasan Martadini atau Bambang

Semakin halus, semakin tidak terlihat, semakin besar kekuatannya. Begitulah kira-kira Erbe Sentanu menyampaikan betapa perasaan dan pikiran itu jauh lebih besar powernya jika dibandingkan dengan otot atau hal yang nyata lainnya.
Semakin halus, semakin kuat vibrasinya. Karena perasaan dan pikiran memiliki kekuatan yang sangat besar, maka dua hal tersebutlah yang harusnya kita pelajari jika ingin sukses di dunia, juga di akhirat. Memang tidak mudah mempelajari keduanya, tetapi jika keinginan untuk sukses itu besar dan harus terwujud, maka suatu keharusan juga untuk belajar berperasaan dan berpikir dengan lebih bijak.
Perasaan dan pikiran, dua hal yang memiliki perbedaan kekuatan yang sangat jauh. Perasaan atau pikiran bawah sadar kekuatannya 88% sedangkan pikiran sadar hanya 12%. Sayangnya, kebanyakan orang lebih percaya kepada kekuatan pikirannya daripada perasaannya. Tidak heran sih, mungkin karena mereka (saya juga sih) tidak tau tentang kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh pikiran alam bawah sadar (disebut perasaan dalam buku ini).
Karena sudah terbiasa menggunakan pikiran, maka akan sulit untuk mengaktifkan alam bawah sadar. Perasaan (pikiran alam bawah sadar) bekerja saat otak berada dalam gelombang alfa. Sedangkan, pikiran sadar bekerja dalam gelombang beta. Otak manusia sering berada pada gelombang yang kedua ini (beta), sehingga kita butuh bantuan agar otak berada dalam kondisi yang rileks tanpa tegangan (kondisi alfa). Buku ini dilengkapi dengan 1 CD untuk meng-upgrade hardware otak dan alam bawah sadar manusia. CD tersebut hanya berisi musik alam. Bunyi air yang mengalir, suara-suara hewan seperti katak dkk. Meski begitu, otak saya sukses dibuat dalam kondisi delta, yaitu kondisi saat otak benar-benar tanpa tegangan, tidak sadar dan tidak sedang bermimpi. Intinya, otak saya benar-benar dalam kondisi yang sangat rileks ^_^.
Perasaan : Aset Utama Manusia
Jadi, menurut buku ini,”We are what we feel” bukan “We are what we think”. Karena dengan kekuatan yang 80%, perasaan (atau pikiran bawah sadar) akan dapat mempengaruhi pikiran yang hanya memiliki kekuatan 12%. Penasaran dengan bukunya? Silahkan dibaca ^_^

Probolinggo
09 Syafar 1434 H

0 komentar:

Posting Komentar

Kolom dibawah ini cukup kan untuk menampung kata-kata inspirasimu? ^_^